MENRISTEK : “Lempar saja Dosennya Keluar Jendela !”


Ibarat orang tua yang menjenguk keadaan anaknya, itulah kesan yang tampak dari kunjungan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman ke Politeknik Batam. Hubungan Emosional yang kuat antara Politeknik dan Menristek menyebabkan di sela kunjungannya ke Batam sabtu (31/5) beliau menyempatkan diri berkunjung ke Politeknik Batam.

Di tengah hujan rintik-rintik yang turun di Batam sabtu (31/5) kemarin, tepat pukul 17.24 WIB tampak iring-iringan mobil kenegaraan memasuki Politeknik Batam. Dari sebuah mini bus keluarlah seorang lelaki paruh baya dengan rambut yang hampir memutih seluruhnya, lelaki inilah Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman yang didampingi oleh Ketua Otorita Batam (OB) Mustofa Widjaja. Kedatangannya langsung disambut oleh beberapa orang Menwa serta BEM yang telah sedari tadi menunggu.

Beliau langsung diantar menuju ruang seminar lantai 4 Politeknik Batam, tempat acara temu ramah Menristek dan Mahasiswa Politeknik dihelat. Acara temu ramah ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari seluruh HIMA (Himpunan Mahasiswa), BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), BLM (Badan Legislatif Mahasiswa) dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) serta dosen dari seluruh jurusan di Politeknik Batam.

Acara dimulai dengan pengenalan berbagai teknologi yang diterapkan di Politeknik Batam. “beberapa teknologi yang diterapkan di Politeknik saat ini ialah E-learning, Digital Library, E-learning Studio dan lainnya” terang Metta Santipuri selaku Wadir I Bidang Akademik.

Selain itu di bidang elektronika berbagai hasil karya yang telah di buat, baik oleh dosen dan mahasiswa juga turut dipamerkan. Seperti pemberi makan ikan otomatis, robot barelang dan lainnya. Prestasi tim robot KRI 2008 juga turut dipromosikan. “Tahun ini KRI kita juara 2 regional sumatera dan berhak maju ke Jakarta Juni nanti” jelas Sumantri Kepala Prodi Teknik Elektro sekaligus Pembimbing KRI 2008.

Setelah presentasi dari Politeknik Batam, Menristek diberi kesempatan untuk memberikan sedikit pandangannya tentang perkembangan teknologi saat ini. Penyampaian yang tidak kaku, lancar serta diselingi candaan membuat peserta temu ramah ini tampak antusias mengikuti acara tersebut. Saat sesi pertanyaan tampak beberapa orang mengacungkan tangan ingin bertanya.

Pertanyaan pertama datang dari Indra Setiadi Mahasiswa Politeknik Batam Jurusan Elektro yang juga Ketua HME 2008 yang menanyakan bagaimana mekanisme mengajukan dana untuk melakukan riset. “kunjungi saja www.ristek.go.id semuanya tertera disitu” jawab Kusmayanto menanggapi pertanyaan Indra. Ditambahkan juga olehnya bahwa di Departemen riset dan teknologi ada yang disebut Matriks 4 x 6 yaitu kriteria-kriteria riset. Kriteria 4 pertama ialah riset dasar, riset terapan, Pembangunan tempat riset, difusi hasil riset. Sedangkan untuk yang 6 lainnya meliputi riset dibidang kesehatan, teknologi informasi, energi baru dan terbarukan, pertahanan keamanan, transportasi dan pangan.

Selanjutnya pertanyaan dari Abdi Mahasiswa Jurusan Informatika yang menanyakan tentang masalah pembajakan dan kurangnya minat instansi pendidikan menggunakan open source. “jangan nyuruh orang sebelum anda juga melakukannya” ungkap Menristek menanggapi pertanyaan Abdi tentang pembajakan. Menurut dia masalah pembajakan itu menyangkut moral tiap individu. Yang terpenting bagaimana kita memulai dari diri kita sendiri untuk tidak membajak hasil karya orang lain. Menanggapi celetukan salah seorang peserta tentang dosen yang membagikan fotocopy-an buku kepada mahasiswa Menristek menjawab sambil bercanda “Lempar saja keluar jendela dosennya.” Yang disambut gelak tawa seluruh peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa.

Acara disudahi dengan pembacaan doa kemudian pemberian cinderamata dari pihak Politeknik Batam ke Menristek dan ketua OB dan foto bersama dengan Mahasiswa.

Hubungan emosional
Ditemui saat akan meninggalkan Politeknik Batam Menristek menerangkan bahwa kedatangannya adalah untuk menghadiri pelantikan Ikatan Alumni UNPAD (IKA-UNPAD) sekaligus meninjau perusahaan shipyard di pulau Galang dan Tanjung Uncang serta melihat tambak kerapunya di Batam.

Ditanya mengenai apresiasi pemerintah yang rendah terhadap hasil riset anak bangsa Menristek menjawab “kenapa harus pemerintah, masyarakatnya saja acuh sama semua itu.” Menurutnya para mahasiswa harusnya turut andil dalam mengenalkan hasil riset tersebut ke masyarakat. Disebutkan oleh pria yang berpakaian batik coklat sore itu bahwa masyarakat indonesia cenderung boros. Sudah saatnya gaya hidup hemat menjadi gaya hidup masyarakat. “yah, mari kita mulai dari anda dan saya” ujar pria yang pernah menjadi Rektor ITB ini yang kemudian memasuki mini bus untuk ke Novotel menghadiri pelantikan IKA-UNPAD.

Kedatangan Menristek ke Politeknik merupakan keinginan dari Menristek sendiri. “beliau sendiri yang ngabarin kalo sabtu nanti beliau mau ke Politeknik,” terang Nunun sekretaris Direktur Politeknik Batam. Sejak awal pendirian Politeknik Batam Menristek turut ikut andil, hal inilah yang menyebabkan ada hubungan emosional antara beliau dengan Politeknik. “Ini kali kedua beliau ke Politeknik sebelumnya ketika masih di Batu Ampar beliau juga pernah berkunjung ke Politeknik” ungkap wanita berambut merah ini.

Related

Break 1470889770709864476

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

item